Ciri-Ciri Ilmu Dan Peranan Ilmu





                                             Peranan Ilmu

Akal budi yang dimiliki manusia telah membuat manusia memiliki berbagai kelebihan  dibandingkan makhluk lain di dunia ini. Dengan akal budinya, manusia dapat belajar dan menemukan serta mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan. Manusia telah berhasil mengangkat peradabannya dan zaman batu ke zaman modern seperti sekarang karena ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkannya.
Pada zaman purba manusia mungkin hanya mampu membuat dan menggunakan alat dari batu. Namun, sekarang manusia sudah dapat membuat berbagai peralatan canggih. Dahulu, untuk berkomunikasi jarak jauh, manusia menggunakan kentongan atau bunyi-bunyian lain. Bahkan, orang-orang Indian zaman dahulu berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan asap. Namun, dengan ditemukannya telepon, sekarang manusia sudah dapat berkomunikasi jarak jauh dengan cepat dan tepat. Berbagai disiplin ilmu pengetahuan telah berkembang dan memberi sumbangan terhadap perbaikan kualitas hidup manusia. Salah satünya adalah biologi, yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Melalui biologi, manusia belajar mengenali dan memahami dirinya sendiri maupun makhluk hidup yang lain.



Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang sistematis atau teratur mengenai suatu pokok persoalan. Ilmu lahir dari serangkaian aktivitas akal budi manusia yang berupa sekelompok pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu apabila memenuhi_syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri suatu ilmu pengetahuan adalah memiliki objekkajian, metode, bersifat sistematis, universal, objektif, analitis, dan verifikatif.
1. Ilmu Pengetahuan Memiliki Objek Kajian
         Setiap ilmu biasanya membatasi din pada segi atau permasalahan tertentu. Matematika memiliki bidang kajian berupa angka-angka, fisika memiliki objek kajian berupa benda mati, sedangkan biologi memiliki objek kajian yang berupa makhluk hidup. Makhluk hidup yang dikaji dalam biologi adalah semua makhluk hidup yang ada atau pernah ada di dunia ini, sedangkan makhluk hidup fiktif, seperti kuda terbang atau naga, tidak termasuk dalam kajian biologi.
2. lImu Pengetahuan Memiliki Metode
       Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Dalam mempelajari objeknya, biologi menggunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran. Metode ini telah baku dan dapat dilakukan oleh siapa pun. Pengetahuan yang dihasilkan dan metode yang baku ini diakui kebenarannya secara ilmiah.
3. lImu Pengetahuan Bersifat Sistematis
        Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang sistematis. Sistematis berarti berbagai keterangan maupun data yang menyusun sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur. Dalam pengetahuan tidak boleh terjadi adanya dua hal yang saling bertolak belakang. Sebagai contoh, dalam biologi, pengetahuan tentang sel akan mendukung pengetahuan tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Begitu pula sebaliknya, tidak pernah bertolak belakang.
4. Ilmu Pengetahuan Bersifat Universal
          Kebenaran yang disampaikan atau dideskripsikan oleh ilmu harus berlaku secara umum. Dalam biologi, hukum-hukum atau kaidah yang adajuga berlaku secara universal. Misalnya saja, kaidah tentang reproduksi. Reproduksi secara seksual selalu didahului oleh adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Hal tersebut berlaku untuk semua jenis makhluk hidup.
5. lImu Pengetahuan Bersifat Objektif
       Sebuah ilmu harus dinyatakan secara jujur, yaitu menggambarkan keadaan apa adanya, atau mengandung pernyataan dan data yang sebenarnya sehingga sebuah ilmu harus bebas dan prasangka, kesukaan, atau kepentingan pribadi. Kalau sebuah ilmu tidak bersifat objektif, ilmu tersebut tidak dapat hidup. berkembang apalagi dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.
6. lImu Pengetahuan Bersifat Analitis
        Kajian dan sebuah ilmu akan terbagi-bagi ke dalam beberapa bagian yang lebih rinci untuk memahami berbagai hubungan, sifat, dan peranan dan bagian-bagian tersebut. Pembagian ini menyebabkan sebuah ilmu akan terbagi menjadi cabang-cabang ilmu yang kajiannya lebih spesifik. Biologi, misalnya, akan terbagi menjadi banyak cabang ilmu, seperti zoologi, botani, genetika, dan mikrobiologi.
7. Ilmu Pengetahuan Bersifat Verifikatif
Ilmu dikembangkan manusia untuk menemukan suatu nilai luhur yang disebut kebenaran. Namun, kebenaran yang dihasilkan manusia bersifat tidak mutlak karenanya sering disebut kebenaran ilmiah. Sesuatu yang dianggap benar saat mi bisa saja suatu saat nanti ternyata menjadi tidak benar setelah ditemukannya bukti-bukti baru. Dahulu, teori Generatio Spontanea yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dan benda mati diyakini merupakan suatu kebenaran. Namun, teori tersebut dapat digugurkan oleh Louis Pasteur melalui percobaannya sehingga sampai sekarang yang berlaku adalah teori Biogenesis

(Sumber : Khazanah Biologi SMA 1A, Hal : 19-21, Penerbit : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri , Penulis : Sri Pujianto, M.Si , Percetakan : Jln Dr.Supomo 23 solo )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Ciri-Ciri Manusia Berdasarkan Usia dan Tahap-tahap Perkembangannya

Jenis, Sifat dan Ciri-Ciri Zat Berdasarkan Wujudnya serta Contohnya masing-masing